Pendidikan Bermutu: Refleksi Hari Pendidikan Nasional Indonesia 2025

Setiap tanggal 2 Mei, Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara, pelopor pendidikan nasional yang mengajarkan bahwa pendidikan adalah hak dan tanggung jawab semua orang. Momen ini menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk merenungkan kembali makna pendidikan yang sebenarnya. Lebih dari sekadar rutinitas belajar di kelas, pendidikan sejatinya adalah proses membentuk manusia yang utuh dan berdampak.
Buat kalian yang masih duduk di bangku sekolah, kuliah, atau baru lulus, kalian pasti tahu bahwa pendidikan itu penting. Tapi, tahukah kalian seperti apa pendidikan yang benar-benar bermutu?
Pendidikan bermutu bukan cuma soal hafalan rumus, nilai ujian tinggi, atau ranking kelas. Lebih dari itu, pendidikan bermutu adalah pendidikan yang bikin kalian tumbuh jadi pribadi utuh—cerdas, punya etika, bisa kerja sama, punya empati, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Apa Sih Maksudnya Pendidikan Bermutu?
Pendidikan bermutu adalah pendidikan yang bantu kita berkembang dari segala sisi: pengetahuan, keterampilan, sikap, dan karakter. Ini bukan hanya soal pintar secara akademik, tapi juga soal bisa berpikir kritis, jujur, mandiri, dan tetap peduli sama sekitar.
Di dalam pendidikan bermutu, kalian akan belajar lewat kurikulum yang relevan, guru yang kompeten dan care, suasana belajar yang aman dan menyenangkan, serta evaluasi yang adil.
Contohnya, ketika kalian belajar Bahasa Inggris bukan cuma buat lulus TOEFL, tapi juga buat bisa bantu anak-anak di desa kalian belajar bahasa dengan cara yang seru. Atau ketika kalian di kampus belajar membuat bahan ajar yang bisa dipakai guru-guru di pelosok yang kekurangan materi. Itulah pendidikan yang berdampak.
Siapa yang Bertanggung Jawab?
Pendidikan bukan cuma tugas guru atau pemerintah. Kita semua punya peran.
- Pemerintah perlu membuat kebijakan dan dana pendidikan yang tepat sasaran, beri pelatihan ke guru, dan pastikan semua anak bisa sekolah.
- Sekolah dan guru harus membuat suasana belajar yang aktif, tidak bikin stres, dan membentuk karakter siswa, bukan cuma nilai.
- Orang tua harus aktif dukung proses belajar anak, kasih motivasi, bukan tekanan.
- Masyarakat dan dunia usaha bisa membantu lewat program magang, pelatihan, atau donasi buku dan beasiswa.
- Siswa atau mahasiswa harus semangat belajar, aktif di kelas, bertanggung jawab, dan tidak cepat nyerah.
Dampaknya Apa?
Kalau pendidikan bermutu menyebar luas, dampaknya bukan cuma ke kalian pribadi. Tapi juga ke Indonesia secara keseluruhan.
Kalian akan jadi:
- Pekerja yang inovatif, bukan cuma penurut.
- Warga yang bijak dan tidak gampang termakan hoaks.
- Pemimpin masa depan yang adil dan punya empati.
- Pelaku usaha yang kreatif dan peduli lingkungan.
Dan kalau ada ribuan bahkan jutaan orang seperti ini, maka Indonesia bisa lebih maju secara ekonomi, damai secara sosial, inovatif secara teknologi, dan dihargai di dunia internasional.
Secara khusus, kalian yang kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris mempunyai peran penting. Kalian bukan hanya disiapkan jadi guru bahasa, tapi juga jadi agen perubahan. Kalian bisa mengajar di desa yang belum punya guru bahasa Inggris, bikin konten edukatif digital, bahkan ikut program pertukaran atau pengabdian masyarakat. Semua itu bagian dari kontribusi nyata untuk pendidikan Indonesia.
Seperti kata Ki Hajar Dewantara, “Setiap orang adalah guru, setiap rumah adalah sekolah.” Artinya, siapa pun kalian, di mana pun kalian tinggal, kalian bisa ikut jadi bagian dari pendidikan yang bermutu.
Generasi muda punya peran penting dalam mewujudkan pendidikan bermutu. Jangan tunggu nanti, mulai dari sekarang. Mulailah dari hal kecil: bantu teman belajar, ikut komunitas belajar, atau jadi relawan.
Ingat, pendidikan yang bermutu bukan hanya tentang masa depan kalian sendiri saja, tapi juga tentang masa depan bangsa kita.
Siap jadi bagian dari generasi pembelajar yang berdampak?