Code Mixing dan Code Switching

Dalam linguistik, kode (code) adalah sistem yang digunakan manusia untuk berkomunikasi satu sama lain. Kode mengacu pada bahasa, dialek, atau bentuk bahasa yang digunakan dalam komunikasi. Istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada pilihan bahasa tertentu yang digunakan oleh individu dalam interaksi sosial. Kode bisa berupa bahasa formal atau informal, dialek regional, atau bahkan campuran dari beberapa bahasa.
Dalam menggunakan kode, kadang terjadi alih kode dan campur kode. Apa sih alih kode dan campur kode itu?
CODE SWITCHING (ALIH KODE)
Code switching adalah peralihan penuh dari satu bahasa atau ragam bahasa ke bahasa lain dalam sebuah percakapan. Alih kode biasanya terjadi saat ada perubahan situasi, konteks, atau topik, dan kadang kala bergantung pada hubungan sosial antar pembicara.
Code switching sering kali lebih terstruktur dan disengaja, terutama untuk beradaptasi dengan kondisi sosial atau audiens yang berbeda. Perubahan ini bisa terjadi antar kalimat atau antar paragraf, tergantung pada situasi atau audiens.
Contoh:
1. “Nanti kita akan bertemu mitra baru kita. By the way, how's your project going?"
2. “Besok kita pergi ke Bali. Do you know where we’re staying?”
3. “Saya sudah selesai. So, what do you think about it?”
4. “I love Bali so much. Kapan kamu terakhir kali ke Bali?”
5. Please allow me to introduce our guest speaker. Bapak ibu, inilah pembicara utama kita hari ini. Please welcome, Mr. Darren Smith.
==========================================
CODE MIXING (CAMPUR KODE)
Code mixing adalah pencampuran elemen-elemen dari dua bahasa atau lebih dalam satu kalimat atau ujaran. Penggunaan bahasa tidak sepenuhnya berganti, melainkan hanya sebagian kecil dari ujaran yang menggunakan kata atau frasa dari bahasa lain.
Dalam campur kode, unsur dari dua bahasa digabungkan tanpa adanya perubahan konteks atau situasi.Pencampuran ini biasanya terjadi pada tingkat kata atau frasa. Dilakukan dengan cara menyisipkan kata atau frasa dari bahasa lain untuk alasan pragmatis, misalnya merasa lebih nyaman atau familiar dengan kata dari bahasa lain, atau karena tidak ada padanan kata yang tepat dalam bahasa yang digunakan.
Code mixing bisa juga terjadi sebagai pilihan ciri gaya bahasa terkait gengsi kelompok tertentu (misal bahasa Jaksel). Keterpaparan budaya, teknologi, atau tren sangat berpengaruh pada terjadinya code mixing ini.
Selain itu semua, Code mixing kadang terjadi juga karena minimnya perbendaharaan kata si penutur kalimat.
Contoh:
1. “Aku tadi ke mall buat shopping sama dia.”
2. “Aku lagi scrolling Instagram tadi malam."
3. “Aku harus submit assignment malam ini, tapi aku blank nggak tau harus nulis apa.”
4. “Aku lagi nge-check email sambil ngerjain laporan.”
5. “Kita selesaikan question and answers session dulu, baru kita break makan.”
=======================================
Secara umum, penyebab terjadinya code switching dan code mixing bisa dijelaskan sebagai berikut:
1. Situasional
Code switching dapat terjadi karena perubahan dalam situasi sosial, seperti berpindah dari pembicaraan informal ke formal atau berbicara dengan orang yang berbeda status sosial atau tingkat keakraban.
2. Kebutuhan Komunikatif
Code mixing sering digunakan untuk menyampaikan konsep atau ide yang lebih mudah diungkapkan dalam bahasa lain, atau karena kata dalam bahasa lain lebih tepat atau familiar.
3. Kebiasaan Bilingual
Penutur yang terbiasa menggunakan dua bahasa atau lebih dalam kehidupan sehari-hari sering kali tidak secara sadar melakukan code mixing atau code switching karena kedua bahasa tersebut menjadi bagian dari sistem komunikasi mereka.
4. Pengaruh Lingkungan: Di lingkungan multibahasa, penutur sering kali terbiasa dengan menggunakan beberapa bahasa secara bersamaan, yang menyebabkan mereka secara alami mencampur atau mengalihkan kode.