Lunar Year & Solar Year

Tahun lunar atau yang diikenal sebagai kalender lunar, didasarkan pada siklus bulan. Kata lunar diadopsi dari bahasa latin LUNA yang berarti bulan. Kalender ini telah digunakan selama berabad-abad di berbagai budaya, terutama di Asia dan Timur Tengah. Berbeda dengan kalender Masehi (Gregorian), yang mengikuti orbit Bumi mengelilingi Matahari, kalender lunar mengikuti fase-fase bulan. Perbedaan utama ini memengaruhi panjang tahun dan cara penentuan tanggal-tanggal penting.
Sejarah Tahun Lunar
Kalender lunar telah digunakan selama ribuan tahun. Peradaban kuno, termasuk Bangsa Babilonia, Mesir, dan Tiongkok, mengandalkan siklus bulan untuk melacak waktu. Catatan kalender lunar tertua ditemukan di Mesopotamia sekitar tahun 2000 SM.
1. Kalender Lunar Tiongkok
Kalender lunar Tiongkok adalah salah satu sistem kalender lunar yang paling terkenal. Ini adalah kalender lunisolar, yang berarti menggabungkan siklus bulan dengan penyesuaian matahari. Kalender ini pertama kali diperkenalkan secara resmi pada Dinasti Zhou (1046–256 SM). Kalender ini digunakan secara luas untuk menentukan festival tradisional seperti Tahun Baru Imlek.
2. Kalender Lunar Islam
Kalender Hijriyah (Islam) adalah kalender yang murni lunar.
Kalender ini diperkenalkan pada tahun 622 M pada masa Nabi Muhammad dan
menandai awal era Islam. Kalender ini terdiri dari 12 bulan lunar dengan
total sekitar 354 atau 355 hari, yang 10 hingga 11 hari lebih pendek
dibandingkan tahun Masehi. Inilah sebabnya mengapa bulan-bulan dalam kalender
Islam bergeser setiap tahun jika dibandingkan dengan kalender Masehi.
3. Kalender Lunar Lainnya
o Kalender Ibrani (Yahudi) juga merupakan kalender lunisolar dan digunakan untuk perayaan keagamaan Yahudi.
o Kalender Hindu menggabungkan unsur matahari dan bulan serta memiliki variasi di berbagai wilayah India.
o Kalender Buddha, yang digunakan di negara-negara seperti Thailand dan Myanmar, juga dipengaruhi oleh siklus bulan.
Apakah Semua Kalender Lunar Sama?
Tidak, tidak semua kalender lunar sama. Secara umum, terdapat dua jenis utama kalender lunar:
1. Kalender Lunar Murni (contoh: Kalender Islam/Hijriyah)
o Kalender ini hanya mengikuti siklus bulan tanpa penyesuaian terhadap matahari.
o Tahun lunar selalu 10–11 hari lebih pendek dibandingkan tahun Masehi.
Contoh:
Kalender Islam, di mana bulan-bulannya bergeser dalam berbagai musim dari tahun ke tahun.
2. Kalender Lunisolar (contoh: Kalender Tiongkok, Ibrani, Hindu)
o Kalender ini menggabungkan bulan lunar dengan penyesuaian matahari agar tetap selaras dengan musim.
o Sebuah bulan kabisat (bulan tambahan) ditambahkan setiap beberapa tahun untuk menyesuaikan perbedaan waktu.
o Contoh:
Kalender Tiongkok, yang memastikan bahwa Tahun Baru Imlek selalu jatuh antara akhir Januari hingga pertengahan Februari, bukan bergeser sepanjang tahun seperti kalender Islam.
Karena perbedaan ini, beberapa kalender lunar tetap selaras dengan perubahan musim (lunisolar), sementara yang lainnya terus bergeser dari tahun ke tahun (lunar murni).
Perbedaan Tahun Lunar dan Tahun Masehi
|
Tahun Lunar |
Tahun Masehi
|
Berdasarkan |
Siklus bulan (bulan lunar) |
Orbit Bumi mengelilingi Matahari
|
Panjang |
Sekitar 354 hari (Islam) atau 354-384 hari (lunisolar) |
365 hari (366 di tahun kabisat)
|
Jumlah Bulan |
12 bulan lunar |
12 bulan matahari |
Penyesuaian |
Beberapa kalender lunar menambahkan bulan kabisat
|
Menambahkan 1 hari kabisat setiap empat tahun |
Contoh |
Kalender Islam, Tiongkok, Ibrani |
Kalender Gregorian (digunakan secara global)
|
Karena tahun lunar lebih pendek, hari raya yang menggunakan kalender lunar, seperti Ramadan, Tahun Baru Imlek, dan Paskah Yahudi, tidak memiliki tanggal tetap dalam kalender Masehi dan akan bergeser setiap tahun.