Movie Review: Surrogates

Bayangkan hidup tanpa harus meninggalkan rumah, tanpa risiko tertular penyakit, kecelakaan, atau bahkan penuaan. Semua aktivitas sosial, pekerjaan, dan hiburan dilakukan melalui tubuh robotik yang sempurna dan mudah dikendalikan dari rumah. Inilah dunia yang ditampilkan dalam film Surrogates (2009), sebuah film fiksi ilmiah yang menggugah pikiran, dibintangi Bruce Willis dan disutradarai oleh Jonathan Mostow.
Diadaptasi dari novel grafis karya Robert Venditti dan Brett Weldele, Surrogates mengangkat pertanyaan besar tentang teknologi, identitas, dan hakikat menjadi manusia.
Sinopsis Singkat
Berlatar masa depan, manusia telah menemukan cara untuk hidup melalui robot pengganti bernama surrogates. Mereka mengendalikan robot tersebut dari rumah dengan menggunakan sejenis mental interface, memungkinkan mereka untuk tampil dan berperilaku sempurna di dunia luar tanpa harus keluar rumah secara fisik.
Kebanyakan orang menjalani hidup melalui surrogate—robot canggih yang tidak menua, tidak sakit, dan bisa dikustomisasi sesuka hati. Namun, dunia yang tampak aman ini terguncang ketika terjadi pembunuhan misterius: seseorang tewas bukan hanya melalui surrogate-nya, tapi juga secara fisik di dunia nyata. Agen FBI Tom Greer (Bruce Willis) menyelidiki kasus tersebut dan harus kembali menghadapi dunia nyata dengan tubuh dan emosinya sendiri yang sudah lama ia tinggalkan.
Salah satu scene paling menggugah adalah ketika Tom Greer harus keluar rumah tanpa menggunakan surrogate-nya. Ia berjalan di jalanan kota yang penuh dengan surrogate yang cantik dan tampan, kuat, serta sempurna. Ia terlihat canggung, lelah, dan penuh rasa takut. Wajahnya tak sebersih dan seberkilau robot-robot yang berlalu-lalang. Ini adalah simbol kuat tentang bagaimana manusia sesungguhnya telah kehilangan keberanian dan kenyamanan untuk hidup dalam tubuh mereka sendiri.
Makna Kata “Surrogate” dalam Berbagai Konteks
Kata surrogate berasal dari bahasa Latin surrogatus yang berarti “pengganti.” Dalam bahasa Inggris modern, kata ini dipakai dalam berbagai konteks, antara lain:
1. Medis / Reproduksi
Surrogate mother
wanita yang mengandung bayi untuk orang lain.
Contoh kalimat:
They hired a surrogate mother because they couldn’t conceive naturally.
2. Teknologi
Surrogate robot
robot yang mewakili seseorang dalam kehidupan sosial atau fisik.
Contoh kalimat:
People used surrogate robots to work, socialize, and even party from home.
3. Hukum / Etika
Surrogate decision-maker
orang yang diberi kuasa untuk membuat keputusan untuk orang lain.
Contoh kalimat:
She became her father’s surrogate decision-maker after he lost consciousness.
4. Pengganti Umum
Untuk benda atau peran yang menggantikan yang lain.
Contoh kalimat:
A mentor can act as a surrogate parent to students in need.
Sejumlah Istilah Bahasa Inggris mempunyai relevansi dengan kata “Surrogate”. Di antaranya adalah:
Istilah |
Makna |
Contoh Kalimat |
Proxy |
Wakil atau pengganti |
He voted by proxy in the board meeting. |
Substitute |
Pengganti sementara |
We used almond milk as a substitute for dairy. |
Stand-in |
Pengganti aktor/asli |
The actor was injured, so a stand-in took his place. |
Representative |
Perwakilan resmi |
She is the student representative in the council. |
Artificial |
Buatan |
Artificial intelligence is changing the way we live. |
Robot |
Mesin cerdas |
The robot performed the surgery with precision. |
Simulation |
Tiruan/latihan |
Pilots train using flight simulations. |
Virtual |
Tidak nyata secara fisik |
The concert was held in a virtual world. |
Remote-controlled |
Dikendalikan dari jauh |
The drone is remote-controlled from a tablet. |
Impersonation |
Penyamaran/peniruan |
Impersonation of police officers is a crime. |
Clone |
Salinan identik |
The scientists created a clone of the original plant. |
Avatar |
Representasi digital |
My avatar in the game looks like a cat. |
Alter ego |
Kepribadian lain |
Batman is the alter ego of Bruce Wayne. |
Cyborg |
Manusia-mesin |
She was transformed into a cyborg after the accident. |
Exoskeleton |
Kerangka luar robotik |
The exoskeleton helped him walk again. |
Telepresence |
Kehadiran virtual lewat teknologi |
The doctor performed surgery via telepresence. |
Human substitute |
Pengganti manusia |
Crash dummies are used as human substitutes in tests. |
Bioethics |
Etika dalam ilmu hayati |
Bioethics is important in surrogacy discussions. |
Genetic engineering |
Rekayasa genetika |
Genetic engineering raises both hope and concerns. |
Ethical dilemma |
Dilema moral |
Using surrogate robots creates an ethical dilemma. |
Surrogates bukan hanya film aksi futuristik, tetapi juga cermin bagi kita untuk merenung: apakah kemajuan teknologi benar-benar membuat kita lebih aman dan bahagia, atau justru menjauhkan kita dari esensi menjadi manusia? Film ini mengangkat isu identitas, keterasingan, dan ketergantungan pada teknologi dengan cara yang menarik dan penuh ketegangan. Melalui konsep surrogate, kita diajak mempertanyakan: siapa kita sebenarnya jika tubuh dan wajah yang digunakan untuk berinteraksi bukan lagi milik kita?
Dalam konteks pembelajaran bahasa Inggris, film Surrogates bisa menjadi media yang menarik untuk melatih keterampilan menyimak (listening), memperluas kosakata (vocabulary), dan mendorong diskusi kritis (critical thinking). Tema-tema seperti identitas, teknologi, dan etika sangat relevan untuk dijadikan bahan diskusi dalam kelas bahasa, baik dalam bentuk debat, esai, maupun presentasi.
Selain itu, siswa juga dapat belajar mengenali konteks penggunaan kosakata seperti surrogate, avatar, dan proxy, yang sering muncul dalam percakapan modern dan teks ilmiah.
Dengan mengintegrasikan film ini ke dalam pembelajaran, guru tidak hanya mengajarkan bahasa, tetapi juga menumbuhkan kesadaran terhadap isu-isu global yang penting.