Arti Kata Lowkey dan Highkey

Di era digital yang berkembang pesat, muncul
berbagai istilah baru yang berasal dari bahasa Inggris dan sering digunakan
dalam percakapan sehari-hari, baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Dua
istilah yang semakin populer di kalangan anak muda dan pengguna media sosial
adalah lowkey dan highkey. Kedua kata ini tidak hanya muncul
dalam percakapan digital seperti di TikTok, Twitter, Instagram, dan media
sosial lainnya, tetapi juga telah merambah ke dalam komunikasi sehari-hari di
luar dunia maya. Apa sebenarnya arti kedua kata ini, dan bagaimana
penggunaannya dalam percakapan?
LOWKEY
Kata ini berasal dari bahasa inggris
yang berarti tidak terlihat atau
secara diam-diam. Sedangkan menurut Cambridge Dictionary, lowkey
artinya sederhana atau tidak menarik perhatian.
Kata lowkey merupakan slang yang
digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang dilakukan atau dirasakan dengan
intensitas yang rendah, tersembunyi, atau tidak terlalu mencolok. Dalam konteks
ini, seseorang yang mengatakan lowkey ingin menyampaikan bahwa mereka
tidak ingin terlalu menonjol atau memperlihatkan perasaan atau keinginannya
secara terang-terangan.
Contoh:
“I’m lowkey excited about the concert this weekend, but I don’t want to
make a big deal out of it.”
(“Aku agak antusias tentang
konser akhir pekan ini, tapi aku nggak mau terlalu heboh.”)
Dalam contoh ini, si pembicara sebenarnya
senang, tetapi dia menyembunyikan atau tidak terlalu menonjolkan antusiasmenya.
Contoh lain:
“I
actually expect that my younger brother is lowkey in love with fruits
and veggies.”
(“Aku
sebenarnya berharap adikku diam-diam suka buah dan sayur.”)
Kata lowkey juga bisa digunakan dalam
percakapan sehari-hari ketika seseorang ingin menyampaikan perasaan secara
santai, tidak berlebihan.
Contoh lain:
“I’m
lowkey nervous about the presentation tomorrow, but I’ll be fine.”
(“Aku agak gugup untuk presentasi besok, tapi aku akan baik-baik saja.”)
“He’s
lowkey a genius, but he never talks about his achievements.”
(“Dia sebenarnya jenius, tapi dia jarang membicarakan prestasinya.”)
“I
lowkey want to quit my job, but I’m not sure if it’s the right time.”
(“Aku sebenarnya ingin berhenti dari pekerjaanku, tapi aku tidak yakin apakah
ini saat yang tepat.”)
“She’s
lowkey excited for the party, even though she said she wouldn’t go.”
(“Dia sebenarnya antusias dengan pesta itu, meskipun dia bilang dia tidak akan
datang.”)
HIGHKEY
Sebaliknya, kata highkey digunakan
untuk menyatakan sesuatu secara terbuka, jelas, dan penuh semangat. Jika lowkey
adalah tentang menjaga perasaan atau pendapat tetap tersembunyi, maka highkey
adalah tentang mengekspresikannya tanpa ragu.
Contoh:
”I highkey love this new album, it’s the best thing I’ve heard
all year!”
(“Aku benar-benar suka album baru ini, ini album terbaik tahun ini!”)
Dalam kalimat ini, pembicara dengan jelas dan
tanpa malu maupun ragu mengekspresikan rasa sukanya terhadap album tersebut.
Penggunaan highkey menekankan bahwa perasaan atau pendapat yang
disampaikan itu kuat dan terbuka.
Kata highkey sering digunakan ketika
seseorang ingin menegaskan suatu pernyataan atau perasaan dengan lantang dan
jelas.
Contoh:
“I highkey need a vacation
right now. Work has been so stressful!”
(“Aku benar-benar butuh
liburan saat ini. Pekerjaan sangat bikin stres!”)
“I highkey love this new coffee shop. The
atmosphere and coffee are amazing!”
(“Aku benar-benar suka kafe baru ini. Suasananya dan kopinya luar biasa!”)
“Aku highkey ingin pergi ke konser malam ini, ini kesempatan
langka!”
“Highkey, aku yakin film ini bakal jadi film terbaik
tahun ini!”
“Aku highkey senang
banget ketemu mereka lagi setelah bertahun-tahun!”
“Film
ini highkey keren,
wajib banget kamu tonton di bioskop!”
“Dia highkey jago
main game ini, nggak ada yang bisa kalahin dia.”
Penggunaan kata-kata ini dalam percakapan menambah warna baru dalam komunikasi, terutama di kalangan generasi muda yang aktif di media sosial. Sebagai bagian dari perkembangan bahasa, istilah seperti lowkey dan highkey menunjukkan betapa dinamisnya cara kita berkomunikasi di era digital ini.