Mengenal Tes Potensi Akademik (TPA)

Tes Potensi Akademik (TPA) adalah jenis ujian yang dirancang untuk mengukur kemampuan kognitif seseorang dalam berpikir logis, analitis, verbal, dan numerik. Tes Potensi Akademik bukan sekadar ujian kognitif biasa, melainkan alat untuk memprediksi kemampuan berpikir dan belajar seseorang secara umum.
Tes ini tidak menguji hafalan, melainkan kemampuan dasar berpikir yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan lanjutan atau menempati posisi strategis dalam pekerjaan. Oleh karena itu, TPA sering digunakan dalam seleksi masuk program pascasarjana, rekrutmen kerja, beasiswa, dan promosi jabatan.
TPA umumnya dibagi menjadi tiga bagian utama: verbal, numerik, dan logika/analitik. Selain itu, ada jenis soal yang juga berbasis visual, misalnya deret gambar atau bentuk berpola, yang termasuk dalam bagian logika.
1. Kemampuan Verbal
Bagian ini bertujuan untuk menguji seberapa baik seseorang memahami dan menganalisis bahasa. Soal-soalnya biasanya berkaitan dengan sinonim, antonim, analogi kata, dan pemahaman wacana.
Contoh Soal – Sinonim:
“Epik” = …
Pilihan:
A. Cerita pendek
B. Legenda
C. Kisah panjang
D. Hikayat
E. Biografi
Pembahasan:
Epik adalah cerita panjang yang mengisahkan kepahlawanan atau peristiwa
bersejarah.
Jawaban yang tepat: C. Kisah Panjang
2. Kemampuan Numerik
Kemampuan numerik menguji logika berhitung, pengenalan pola angka, hingga soal cerita yang berkaitan dengan matematika dasar.
Contoh Soal – Deret Angka:
3, 6, 12, 24, …
A. 36
B. 42
C. 48
D. 50
E. 52
Pembahasan:
Setiap angka merupakan hasil dari perkalian angka sebelumnya dengan 2.
24 × 2 = 48
Jawaban: C. 48
3. Kemampuan Logika dan Analitik
Bagian ini menilai kemampuan peserta dalam menarik kesimpulan, memahami hubungan sebab-akibat, dan mengenali pola logis.
Contoh Soal – Silogisme (Logika Verbal):
Premis 1: Semua ilmuwan adalah orang cerdas.
Premis 2: Rina adalah ilmuwan.
Kesimpulan:
A. Rina bukan orang cerdas
B. Semua orang cerdas adalah ilmuwan
C. Rina adalah orang cerdas
D. Rina bukan ilmuwan
E. Tidak dapat disimpulkan
Pembahasan:
Jika semua ilmuwan adalah orang cerdas, dan Rina adalah ilmuwan, maka Rina
pasti orang cerdas.
Jawaban: C. Rina adalah orang cerdas
4. Soal Gambar dan Pola Visual (Deret Gambar)
Bagian ini menguji kemampuan spasial dan penalaran logis berbasis visual, yang sangat penting dalam pemrosesan pola non-verbal.
Contoh Soal Deret Gambar (Deskripsi):
Bayangkan 5 gambar bentuk kotak hitam-putih. Kotak pertama berisi satu garis vertikal, kotak kedua berisi dua garis vertikal, kotak ketiga berisi tiga garis vertikal, dan seterusnya. Apa bentuk kotak ke-6?
Pembahasan:
Pola bertambah satu garis vertikal setiap langkah.
Kotak ke-6 akan berisi 6 garis vertikal berjarak sama.
(Jika soal menggunakan bentuk panah atau rotasi):
Contoh pola:
Gambar panah menghadap kanan, lalu atas, lalu kiri, lalu bawah, dan kembali ke kanan. Maka arah panah selanjutnya mengikuti arah jarum jam.
Jika gambar keempat panahnya mengarah ke bawah, maka gambar kelima adalah panah
mengarah ke kanan.
Proses Ujian TPA
TPA dilakukan secara luring (offline) maupun daring (online). Untuk versi daring, peserta mengikuti tes melalui platform resmi dan diawasi via kamera (sistem proktor).
Peserta biasanya diberi waktu sekitar 90–120 menit untuk mengerjakan seluruh bagian dengan jumlah soal berkisar antara 90–150.
Setiap bagian diberi alokasi waktu tertentu, dan peserta harus cermat mengatur waktunya karena tingkat kesulitan soal cenderung meningkat.
Strategi Teknis untuk Sukses TPA
1. Latihan Soal Secara Berkala.
Kenali format soal dan jenis-jenisnya, termasuk pola-pola umum dalam soal gambar atau logika angka.
2. Manajemen Waktu.
Alokasikan waktu sesuai jumlah soal dan jangan terjebak terlalu lama pada satu soal.
3. Gunakan Teknik Eliminasi.
Coret jawaban yang jelas salah agar peluang menjawab dengan benar meningkat.
4. Simulasi Ujian.
Latihan dengan timer dan suasana tenang menyerupai kondisi asli ujian.
5. Kondisi Fisik Prima.
Tidur cukup, sarapan, dan siapkan perangkat jika ujian online.
Dengan pemahaman teknis, latihan yang cukup, dan strategi pengerjaan yang tepat, kamu bisa menghadapi TPA dengan percaya diri dan mendapatkan skor maksimal. Jangan lupa, soal yang tampak rumit bisa diselesaikan jika kamu melatih otak secara konsisten dan memahami pola di balik pertanyaan. Semakin banyak berlatih, semakin tajam naluri logikamu.