Metode OPOL (One Parent One Language)

Metode OPOL (One Parent One Language) adalah suatu cara mengajar anak untuk menjadi bilingual atau bahkan multilingual (polyglot). Dalam metode ini, masing-masing orang tua menggunakan satu bahasa yang konsisten saat berbicara dengan anak. Misalnya, ayah selalu berbicara dalam bahasa Inggris, sementara ibu selalu menggunakan bahasa Indonesia. Pendekatan ini membantu anak menguasai kedua bahasa secara alami.

 

Metode OPOL ini melibatkan pembagian peran bahasa antara kedua orang tua. Setiap orang tua bertanggung jawab untuk berbicara dengan anak dalam satu bahasa tertentu. Hal ini membantu anak membedakan kedua bahasa target yang dilatihkan, sehingga meminimalkan kebingungan. Anak secara otomatis akan belajar mengaitkan bahasa tertentu dengan salah satu orang tuanya, membuat proses belajar lebih terstruktur.

 

 

Keuntungan Metode OPOL

 

1.    Konsistensi dan Fokus

Dengan satu bahasa per orang tua, anak tahu kapan harus menggunakan bahasa tertentu, yang membantu meningkatkan keterampilan bicara mereka.

 

2.    Penguasaan Dua Bahasa Secara Seimbang

Anak akan terbiasa mendengar dan berbicara dalam dua bahasa berbeda setiap hari, yang membantu mereka menguasai kedua bahasa dengan baik.

 

3.    Kemampuan Beralih Bahasa (Alih Kode/Code Switching)

Anak-anak yang tumbuh dengan metode OPOL biasanya lebih baik dan lebih mudah beradaptasi ketika situasi membutuhkan mereka  beralih dari satu bahasa ke bahasa lain.

 

 

Tantangan Metode OPOL

 

Meski efektif, metode OPOL juga memiliki tantangan. Orang tua harus konsisten dalam menggunakan bahasa yang mereka pilih. Anak-anak mungkin pada awalnya merasa bingung, tetapi seiring waktu, mereka akan terbiasa dengan perbedaan bahasa ayah dan ibunya. Selanjutnya, mereka akan mulai terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa-bahasa tersebut dengan masing-masing orang tuanya. Metode OPOL adalah cara yang efektif untuk membantu anak menguasai bahasa Inggris dan bahasa Indonesia secara alami. Dengan konsistensi dan kesabaran, anak akan mampu berkomunikasi menggunakan bahasa kedua orang tuanya dengan lancar.