Less is More

Less is more berarti bahwa sesuatu yang sederhana dan tidak berlebihan (less) sering kali lebih baik, lebih efektif, bahkan bisa jadi lebih bermanfaat (more) daripada yang berlebihan atau rumit.
Dengan kata lain, lebih sedikit (less) terkadang memberi dampak yang lebih kuat (more).
Contoh Less is More
1. Penampilan
Saat memilih pakaian untuk pergi ke acara makan malam resmi, memakai banyak aksesori bisa membuat penampilan kita tampak berlebihan. Sebaliknya, memilih pakaian yang sederhana tapi rapi dengan sedikit aksesori, sering kali membuat kita terlihat lebih stylish dan elegan.
2. Ruangan
Jika di kamar kita terlalu banyak barang dan pakaian yang berserakan, poster tertempel di semua dinding, dan sejumlah buku yang tidak tertata, kamar bisa terasa penuh sesak dan tidak nyaman.
Jika kita merapikan barang, memajang dekorasi yang benar-benar kita sukai saja, dan menjaga ruangan tetap bersih, kamar kita akan terasa lebih luas, nyaman, dan menyenangkan.
3. Media Sosial
Terlalu sering memposting momen di media sosial bisa membuat orang bosan, muak, dan bahkan memicu kenyinyiran. Sebaliknya, ketika kita memilih untuk membagikan momen penting atau konten yang bermanfaat saja, orang lain akan lebih tertarik dan mengapresiasinya.
4. Bangunan
Konsep less is more sangat cocok dengan filosofi tiny home yaitu rumah berukuran kecil yang dirancang agar tetap nyaman, fungsional, dan efisien. Tiny home menunjukkan bagaimana kita bisa hidup dengan lebih sedikit barang dan ruang, namun tetap merasa cukup atau bahkan lebih bahagia.
Less is More dalam tiny home muncul dalam wujud:
a. Efisiensi Ruang
Setiap sudut rumah dirancang agar memiliki fungsi yang maksimal. Misalnya, tempat tidur bisa sekaligus menjadi ruang penyimpanan, meja makan bisa dilipat saat tidak digunakan, atau lemari bisa diintegrasikan ke dalam dinding.
b. Mengurangi Jumlah Barang
Penghuni tiny home biasanya hanya menyimpan barang yang esensial, yang benar-benar diperlukan. Dengan cara ini, rumah kecil terasa lebih lega dan nyaman.
c. Dampak pada Kualitas Hidup
Dengan sedikit barang yang harus diurus, penghuni tiny home bisa fokus pada hal-hal yang lebih penting seperti hubungan antar anggota keluarga, pengalaman, dan petualangan. Hidup terasa lebih bebas, simpel, dan bermakna.
d. Ramah Lingkungan
Tinggal di tiny home mencerminkan gaya hidup penggunaan energi yang lebih sedikit yang berdampak positif karena lebih ramah lingkungan.
Less is more mengingatkan kita bahwa kualitas lebih penting daripada kuantitas. Hasil yang lebih baik dan memuaskan bisa dicapai dengan kesederhanaan.